MUSIC OFF

Sementara kosong

Selasa, 03 Maret 2015

Memahami Pergerakan Harga, Part 4

Oke lanjut lagi tentang memahami pergerakan harga.

Untuk me-refresh pemahaman kita lihat lagi secara sederhana logika dasar dari mekanisme pergerakan harga:

Buyer=Seller ==> harga tidak kemana-mana
Buyer>Seller ==> harga naik
Buyer<Seller ==> harga turun

Kalau kita benar-benar memahami logika dasar diatas maka sebetulnya keseimbangan dan ketidakseimbangan ini terjadi di tiap-tiap titik yang dilalui harga. Harga diam di satu titik karena disitu seimbang antara minat beli dan minat jual, dan harga bergerak dari satu titik karena tidak seimbang antara minat beli dan minat jual. Apabila di suatu titik harga minat beli lebih tinggi daripada minat jual maka harga akan naik dari titik itu, sebaliknya apabila minat jual yang lebih tinggi daripada minat beli maka harga akan turun dari titik itu.

Prinsip seperti itu berlaku mulai dari pergerakan skala terkecil sampai terbesar. Dimulai dari pergerakan tiap-tiap pip atau titiknya kemudian diakumulasikan kedalam sebuah datablock berdasarkan satuan waktu tertentu mulai dari (pada platform MT4)  terkecil m1 sampai terbesar MN, kemudian datablock-datablock ini juga kita akumulasikan lagi untuk melihat bagaimana bentuk distribusinya, dan karena kita saat ini belajar secara visual dengan menggunakan naked chart maka bentuk distribusi ini kita sebut saja "formasi datablock". Nah dari bentuk formasi datablock  inilah kita dapatkan pola-pola pergerakan harga tertentu, di post part 3 yang lalu kita sudah bicara tentang mengamati formasi datablock untuk mendapatkan pola-pola trending dan sideway dimana trending ini adalah ketika harga cenderung bergerak ke satu arah sementara sideway adalah ketika harga cenderung bergerak bolak balik dalam suatu range tertentu.

Lebih jauh lagi trending dan sideway ini juga ternyata relatif tergantung perspektif kita, jaraknya bisa hanya beberapa pip sampai sangat lebar ratusan atau ribuan pip. Intinya selama harga hanya bergerak pada suatu range maka itu adalah sideway, terserah berapa pip lebar range-nya, dan ketika harga breakout meninggalkan range tersebut maka itu adalah trending. Dalam suatu TF cara termudah melihat sideway adalah dengan mencari formasi datablock yang berbaris menyamping, dari situ kita juga bisa dapatkan kondisi trending dengan mengamati ketika harga breakout meninggalkan barisan itu.

Kali ini kita akan bahas lebih jauh tentang kondisi sideway, kita lihat gambar berikut GBP/USD di TF H1.


Itu adalah cara kita melihat dengan perspektif yang terdekat pada suatu TF. Perhatikan pada area-area atau range berwarna abu-abu adalah area dimana formasi datablock yang cenderung berbaris menyamping lalu datablock yang diberi tanda panah adalah ketika harga breakout dari area sideway.

Nah kita bisa melihat dalam perspektif yang lebih luas lagi, coba kita perhatikan lagi gambar diatas tadi dan temukan harga yang bergerak dalam range tertentu tetapi skalanya lebih luas.

Bisa dilihat pada gambar berikut.

Pada range yang berwarna biru diatas formasi datablock tidak terlihat secara rapi berbaris dan lebih terlihat seperti trending bolak balik. Tetapi kalau kita perhatikan betul-betul harga sebetulnya masih bergerak dalam suatu range.

Untuk lebih mudahnya dalam memperluas perspektif ini kita bisa saja pindah ke TF yang lebih besar, coba kita lihat sekarang di TF H4.

Lebih mudah kelihatan yah di TF H4, formasi yang di H1 terlihat seperti trending bolak balik ternyata di H4 terlihat berbaris menyamping.

Kemampuan kita dalam mengenali range dan melihat dari perspektif yang berbeda sangat penting karena kondisi sideway ternyata bisa berbeda skalanya dan tidak selalu harus ditandai oleh formasi yang berbaris menyamping, sementara kondisi trending sendiri bisa terlihat ketika harga mulai breakout meninggalkan area sideway dan kemudian bergerak ke satu arah.

Pola pergerakan sideway dan trending ini terjadi berulang-ulang bergantian menjadi sebuah siklus, setelah sideway akan terjadi trending dan setelah trending akan kembali sideway, begitu terus. Sideway dan trending ini bisa juga dikatakan sebagai fase balance-imbalance, atau fase normal-abnormal apabila kita menggunakan pendekatan matematika.

Sekarang kalau kita sudah bisa melihat kondisi trending dan sideway maka ini dia pertanyaan yang paling penting: kita mau cari apa sih melototin chart?

Sebelumnya kita harus sadari dulu bahwa yang kita lihat pada chart dibalik harga yang bergerak itu sebetulnya adalah perubahan minat para pelaku pasar dari waktu ke waktu. Ketika pada suatu waktu minat para pelaku pasar ini relatif berimbang maka harga akan cenderung hanya bergerak ranging di area harga yang mereka bisa terima, area ranging atau sideway ini yang disebut sebagai area kesepakatan. Dan ketika kemudian minat salah satu pelaku pasar lebih dominan dari yang lain maka harga akan bergerak meninggalkan area sideway tadi dan kemudian bergerak cenderung searah dengan dominasinya sampai dominasi ini berakhir ketika pelaku pasar yang dominan ini tidak bisa lagi menerima harga lebih jauh.

Nah dari kesadaran diatas itu ada dua hal sebetulnya yang kita cari, arah dan batas. Arah ditentukan oleh siapa yang mendominasi sementara batas ditentukan oleh dimana harga tertinggi dan terendah yang bisa diterima oleh kedua belah pihak. Batas ini adalah hal yang paling penting dan pertama kali kita cari karena dari batas ini kita tahu rentangan harga yang diminati pelaku pasar dan selama minat ini tidak berubah maka harga akan tetap bergerak pada rentangan harga itu.

Ini seperti logika dasar para pedagang dimana kalau kita mau berjual-beli sesuatu maka kita harus tahu dulu harganya. Dan harga ini bukan angka yang fix tapi ada rentangannya, ada harga tertinggi, ada harga terendah, kemudian ada juga harga tengah atau rata-rata. Dari situ kita akan menentukan di harga berapa harus beli dan di harga berapa harus jual. Nah selama tidak ada kondisi luar biasa yang bisa mempengaruhi harga barang jualan kita itu maka rentangan harganya akan di sekitar-sekitar situ saja, atau kalaupun berubah paling hanya sedikit. Masuk akal yah?

Kita tidak akan bicara dulu tentang harga rata-rata karena itu harus menggunakan perhitungan matematika, sekarang kita akan bahas saja tentang bagaimana menentukan batas-batas rentangan harga atau range karena ini secara visual saja bisa dilihat. Disini prinsipnya adalah kita harus selalu memposisikan pergerakan harga sekarang sebagai sideway, bahkan ketika harga itu kelihatan sedang trending sekalipun kita tetap akan memposisikan itu sebagai sideway. Lho, katanya trending kok sideway gimana nih? Yups, trending itu bisa jadi ternyata adalah sideway apabila dilihat pada konteks yang lebih besarnya trending ini ternyata masih ada dalam suatu range.

Jadi agar kita bisa memposisikan pergerakan harga sekarang sebagai sideway maka kita harus memiliki range-nya, atau batas high dan low-nya tetapi dengan perspektif yang berbeda. Untuk itu satu-satunya cara adalah kita harus mencari range yang sudah terbentuk sebelumnya, karena range yang sudah jadi ini adalah FAKTA bahwa disitulah rentangan harga yang diminati pelaku pasar.

Cara mencari range yang sudah terbentuk ini adalah dengan mencari high dan low yang belum ditembus, mulai dari yang terdekat sampai sejauh yang kita butuhkan. High dan low ini kita sudah tahu adalah batas-batas harga yang masih bisa diterima pelaku pasar, mereka tidak berminat bertransaksi lebih dari itu, ini kita jadikan acuan dasar.

Titik-titik high dan low ini bisa dikenali dari bentuk formasi V atau U, yuk kita mulai cari dari yang terdekat saja dulu di GBP/USD.

Disini kita memiliki range terdekat antara high 1.6588 dan low 1.6565. Kita lihat dulu cerita pergerakan harga sebelumnya GBP/USD ada dalam kondisi trending up hingga menyentuh harga tertinggi 1.6588 dimana disitu adalah harga tertinggi yang masih bisa diterima oleh buyer, lalu dari situ harga pun retrace dan turun  sampai ke 1.6565 dan sampai saat ini harga masih bermain-main di area itu. Jadi untuk sementara waktu area inilah yang diminati oleh kedua belah pihak pelaku pasar.

Range ini akan tetap valid selama minat para pelaku pasar tidak bertambah, selama buyer tetap tidak mau membeli lebih dari 1.6588 dan seller tetap tidak mau menjual lebih murah dari 1.6565 maka harga akan tetap bergerak di situ-situ saja. Lalu apa yang terjadi apabila ada perubahan minat, misalnya minat jual tiba-tiba meningkat dan seller berani menjual lebih rendah lagi dari 1.6565?

Apabila minat jual ini terus meningkat maka akan terjadi ketidakseimbangan dan pada skala yang sekarang ini harga akan masuk fase trending down, nah untuk memprediksi sampai mana kira-kira harga akan bergerak turun kita tetap memposisikan pergerakan harga ini sebagai sideway. Untuk itu kita akan memperluas perspektif kita dan mencari lagi low terdekat yang belum ditembus karena disitulah batas minat seller sebelumnya, kita lihat lagi gambar.

Kita dapat low lagi di 1.6472, low ini adalah batas bawah range-nya. Jadi kita punya range dengan perspektif lebih luas antara high 1.6588 dan low 1.6472, range inilah yang akan kita gunakan apabila harga turun menembus 1.6565 dan terjadi trending down.

Lalu bagaimana apabila ternyata minat beli yang meningkat dan buyer berani membeli lebih mahal dari 1.6588 kemudian harga trending up? Sama saja, kita cari range dalam perspektif yang lebih luas lagi dan kita dapatkan seperti ini.

Disitu kita dapatkan high di 1.6668, nah low-nya kita tidak gunakan 1.6565 karena bila kita perhatikan formasinya maka 1.6565 ini ternyata ada di dalam sebuah range, maka kita cari low-nya dan dapatlah di 1.6472.

Sekarang kita luaskan lagi perspektif, bagaimana bila misalnya minat seller terus meningkat hingga low 1.6472 ini kemudian ditembus dan harga terus meluncur turun? Ada beberapa low di bawah yang bisa kita jadikan patokan range, bisa dilihat di gambar berikut.

Dengan high yang sama di 1.6688 ada dua lagi low terdekat yang bisa dijadikan range yaitu di 1.6449 dan 1.6398.

Sekarang bagaimana bila minat beli yang meningkat melebihi 1.6688 dan harga terus naik? Sama saja, kita cari high yang lain lagi untuk dijadikan range.

Ternyata cukup jauh di belakang juga high sebeumnya yang belum ditembus sampai-sampai harus pindah ke TF W1 dulu supaya kelihatan. Disitu ada tiga range yang bisa kita jadikan acuan, yang pertama antara high 1.6746 dan low 1.4813, kedua antara high 1.6877 dan low 1.4228, dan ketiga antara high 1.7041 dan low 1.4228. Tentunya kita akan menggunakan yang terdekat dulu yaitu antara high 1.6746 dan low 1.4813 sebagai acuan.

Jelas ya? Nah setelah kita dapatkan range atau batas-batas pergerakan harganya maka barulah kita membaca kecenderungan arahnya. Caranya adalah dengan menggunakan titik-titik high dan low sebagai starting point-nya, high adalah starting point seller sementara low adalah starting point buyer. Apabila harga bergerak turun meninggalkan high maka kecenderungan arahnya adalah turun, sebaliknya apabila harga bergerak naik meninggalkan low maka kecenderungan arahnya adalah naik. Sederhana sekali yah?

Oke mudah-mudahan cukup jelas sampai disini mengenai kondisi sideway juga tentang arah dan batas.

Sumber : LINK

0 komentar:

Posting Komentar