MUSIC OFF

Sementara kosong

Seandainya Meja Kerja Kita Seperti ini??

Seandainya Meja Kerja kita seperti ini, mungkin akan lebih tahan berlama lama memanjakan mata, bermain game atau menganalisa chart didepan komputer.

Catat Hal Penting Dan Terus Belajar

Catat Hal-Hal Penting jika anda menemukan sesuatu yang perlu anda catat, jangan menyerah dan terus belajar.

Analisa, Yakini dan Lakukan

Analisa rencana pergerakan yang anda tangkap di chart, Yakini analisa yang anda lakukan, dan Lakukan Open Posisi sesuai dengan analisa dengan menggunakan Stop Loss untuk menghindari kerugian yang berlebihan dan mengetahui letak kesalahan analisa.

Gunakan Lebih dari satu chart

Gunakan Lebih dari satu chart bila diperlukan untuk membedakan masing-masing pergerakan harga di tiap broker yang anda gunakan.

Amati dan Terima

Setelah menganalisa, dan melakukan order serahkan kelanjutannya kepada pasar yang bergerak, jika tidak sesuai maka mendapatkan Loss, dan jika sesuai dengan analisa akan profit. Gunakan Money Management yang baik!.

Senin, 29 Oktober 2012

Percayalah.. Anda Adalah Manusia Genius..!!!

Setelah membaca judul tulisan ini, coba Anda merenung sebentar. Lihat, cermati, rasakan dan ingat kembali apa yang seketika muncul dalam pikiran Anda ketika membaca judul tersebut. Apakah Anda merasa kaget dan sedikit mengerutkan dahi ? Apakah Anda menjadi tertarik dan itu kemudian membangkitkan rasa keingintahuan Anda ? Atau mungkin, seketika itu juga dalam pikiran Anda muncul pernyataan bantahan "Omong kosong apalagi ini ?"

Tidak semua mungkin dari Anda bereaksi seperti yang saya sebutkan tadi ketika membaca judul tulisan ini, tetapi saya berani bertaruh (seandainya boleh) bahwa sebagian besar dari Anda akan bereaksi seperti yang saya sebutkan tadi atau minimal senada lah dengan itu. Jujur saja yah.... hehehehe nggak usah ngebantah deh...

Nah, apa artinya ini ? Sederhana saja jawabannya. Artinya banyak dari kita tidak percaya bahwa diri kita atau semua yang namanya manusia itu genius. Genius disini tidak berarti Anda harus mampu menghafal banyak hal dan mampu menyebutkannya dengan fasih. Dan genius itu juga tidak berarti bahwa di belakang nama Anda harus ada sederet titel, ataupun Anda harus terlebih dahulu mendapatkan pengakuan resmi dari lembaga-lembaga tertentu. Hehehehehe... Tidak, tidak seperti itu maksudnya. Genius itu adalah kemampuan untuk memahami sesuatu dengan baik dan jelas, dan kemampuan ini muncul karena adanya kemauan untuk melihat segala sesuatu dari semua sisi sehingga menghasilkan pemahaman yang benar-benar utuh. Sesuatu yang saya maksudkan disini artinya adalah apa pun. Yup, apa pun, segala sesuatu baik yang berbentuk ataupun tidak berbentuk. Jadi tidak terbatas pada satu atau dua hal saja.

Nah, ketika kita memiliki pemahaman yang benar-benar utuh tentang sesuatu karena kita sudah melihatnya dari spektrum yang luas maka akan sangat mudah bagi kita untuk mengerti apa dan bagaimana sesuatu itu. Sehingga ketika kita melihat, mengalami atau merasakan sesuatu, kita jadi mengerti dan memahami apa yang kita lihat, apa yang kita alami atau apa yang kita rasakan tersebut. Dan ketika kita mengerti dan paham maka semuanya akan menjadi mudah dan jelas bagi kita.

Ok, ilustrasi sederhananya begini deh... Anda pasti pernah mendengar atau membaca cerita tentang lima orang buta yang bertengkar dan bersitegang satu sama lain bahkan masing-masing sudah menghunus senjata-senjata andalannya (konon kelima orang buta ini ahli silat juga) ketika mereka saling mencoba menjelaskan tentang sosok seekor gajah yang baru pertama kali mereka jumpai. Orang buta yang pertama bersikukuh bahwa gajah itu bentuknya bulat, panjang, ujungnya berlubang dan berlendir (please jangan ngeres yah!). Orang buta yang kedua berteriak bahwa gajah itu bentuknya pipih dan lebar. Yang ketiga membantah bahwa gajah itu panjang, bulat dan ada bulunya (wah.. pasti pikiran Anda sudah macam-macam neh..). Yang keempat malah bilang gajah itu bulat, runcing dan keras. Dan yang kelima malah bilang gajah itu bulat dan besar.

Salah nggak kelima orang buta ini ? TIDAK.. apa yang mereka ungkapkan adalah benar. Saya menyebutkan benar karena bagaimanapun juga mereka melihat dari sisi pandang mereka berdasarkan fakta dan kenyataan yang mereka temui, karena mereka buta yah berarti faktanya berdasarkan apa yang bisa mereka rasakan saja... Tetapi, seandainya mereka sedikit saja mau mendengarkan pendapat teman-teman mereka yang lain tanpa saling merasa bahwa pendapatnya lah yang benar dan pendapat orang lain adalah salah maka perdebatan dan pertengkaran tersebut tidak akan terjadi. Bahkan dengan menggabungkan seluruh pendapat masing-masing mereka malahan akan mendapatkan sebuah gambaran yang lebih lengkap tentang sosok gajah yang mereka perdebatkan. Atau jika saja mereka mau untuk melihat dan memahami bagaimana teman mereka tersebut sampai memiliki pendapat yang berbeda dengan mencoba melakukan apa yang teman mereka tersebut lakukan, yaitu dengan memegang bagian tubuh gajah yang mereka pegang sehingga mereka bisa saling memahami mengapa teman mereka berpendapat begini atau begitu, maka mereka masing-masing akan memiliki pemahaman yang jauh lebih baik tentang gajah.

Jadi Genius itu hanyalah masalah mau dan tidak mau saja bagi manusia. Genius bukan soal otak, genius bukan soal keturunan dan lain sebagainya. Siapapun Anda, selama Anda masih keturunan manusia dan bukan berasal dari kera yang berjalan tegak maka Anda terlahir dengan kemampuan yang sama secara fisik. Potensi kita sebagai manusia sama besarnya satu sama lain. Kita terlahir untuk menjadi sang genius. Tuhan sudah menciptakan dan memproklamirkan kita sebagai ciptaan-Nya yang paling sempurna. Sempurna kata Tuhan jauh dari pengertian sempurna yang bisa kita bayangkan. Nah, yang membuat kita terlihat memiliki kemampuan lebih atau kurang dari manusia lainnya hanyalah terletak pada soal mau dan nggak mau saja.

Anda mungkin terkagum-kagum dengan Albert Einstein, Picasso, Mozart dan lain sebagainya yang kebanyakan orang menganggapnya sebagai manusia-manusia genius karena ahli dalam bidangnya masing-masing. Dan maaf-maaf saja saya tidak pernah menganggap mereka genius karena hal-hal tersebut. Sama sekali tidak. Apa yang mereka capai adalah hal biasa saja, Anda, saya dan seluruh manusia dari bangsa manapun bisa melakukan apa yang mereka lakukan karena kita sebagai manusia memang sudah dipersiapkan untuk bisa seperti itu.

Semoga Bermanfaat

Minggu, 21 Oktober 2012

Emosi atau ceroboh ???

Dalam trading kecerobohan dari keputusan yang kita ambil berada pada saat-saat di antara fase analisa dan fase pengambilan keputusan yang terjadi di diri kita. Lalu apa sih yang menjadi penyebab munculnya kecerobohan ini? Saya lebih suka menggunakan istilah 'kecerobohan' dibandingkan 'emosi', karena emosi itu luas cakupannya dan jika digunakan sepertinya jadi semacam usaha untuk memblurkan point permasalahan sebenarnya. Jadi tidak menguntungkan bagi kita sebetulnya menggunakan istilah 'emosi' untuk digunakan sebagai object yang menjadi penyebab kacaunya analisa atau keputusan yang kita ambil karena kita menjadi semakin sulit mengidentifikasi masalah dan penyebabnya.

Dengan menggunakan istilah 'ceroboh' atau 'kecerobohan' ganti istilah emosi yg biasa dipakai coba... saya jamin masalah, penyebab dan solusinya mulai kelihatan deh... karena anda mendrive otak anda straight to the point masalahnya...

Point pentingnya: "Hati-hati menggunakan istilah-istilah untuk mengidentifikasi permasalahan yg kita hadapi. Gunakan istilah yang memudahkan 'pikiran kita' menterjemahkannya dgn spesific dan straight to the point"

"kecerobohan", ketidakhati-hatian, ketidakwaspadaan itu muncul penyebabnya banyak, tetapi ada beberapa penyebab yg paling sering mendominasi kita yaitu pertama kecerobahan muncul ketika kita SUDAH merasa 'aman', merasa 'mampu', merasa 'bisa', merasa 'mahir', merasa 'menguasai' sehingga ketika ini menguasai pikiran kita maka akan muncul di benak kita semacam keinginan atau hasrat untuk mengabaikan prosedure atau tahapan atau rutinitass atau aturan dsb yg biasa kita gunakan... kedua kecerobohan ini muncul saat pikiran kita tidak fokus ke hal yg kita lakukan.. ini penyebabnya banyak...

Semoga Bermanfaat
KG

Sabtu, 20 Oktober 2012

Traders Kaya Yang Pintar

Ahli fisika tahu ahli fisika lainnya, ahli biologi tahu ahli biologi lainnya.. etc

traders beneran tahu traders beneran lainnya.. gitu kan?

so pelajarannya buat kita adalah apa dari situ? kita sebagai traders maksudnya

menurut saya begini:

1. bersikaplah rendah hati dalam proses kita sebagai traders.. karena siapa tahu ketika bersikap pongah justru yg kita hadapi adalah puncak gunung thi san

2. selalu open mind dalam menjalani proses pembelajaran, artinya kita sebagai traders selalu mengambil sikap sebagai pembelajar. Tidak pernah merasa bahwa apa yg kita miliki saat ini adalah yg ter...

sehingga membuka peluang bagi pikiran kita untuk melihat lebih luas lagi dari apa yg sudah kita pahami.

Bukan sebuah KEHINAAN ketika kita belajar dari seorang bayi.
Bukan sebuah KEBODOHAN ketika kita mengakui kekurangan kita.

3. Selalu membagi yang kita pahami dengan terbuka sehingga orang lain memahami apa yang kita pahami sejelas pemahaman kita.
Ketulusan kita terlihat disini. karena orang yang tulus adalah orang yg sudah matang mental nya.

Orang tulus tidak pernah membagikan sejumpil kue nya agar orang lain merasa ketagihan.

Orang tulus akan membuat orang lain kenyang dgn apa yg diberikannya.

nah dari sini kita sebagai pembelajar sudah punya bahan untuk memilih siapa teman belajar kita.

kriteria nya sederhana kok

itu aja deh semoga membuka mata hati kita.

Orang Kaya tidak pernah takut berbagi

Orang pintar tidak pernah takut kehabisan pengetahuan

Hanya orang Miskin yang takut berbagi

Hanya orang BODOH yang takut berbagi ilmu

Semoga Bermanfaat..

Cukup Itu Berapa???

Ada Cerita, seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib. Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak terhingga banyaknya. Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya seberapapun yang diinginkannya, sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila si petani mengucapkan kata "cukup".

Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas berjatuhan di depan hidungnya. Diambilnya beberapa ember untuk menampung uang kaget itu. Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan disana.

Kucuran uang terus mengalir sementara si petani mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya. Masih kurang! Dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya. Belum cukup, dia membiarkan mata air itu terus mengalir hingga akhirnya petani itu mati tertimbun bersama ketamakannya karena dia tak pernah bisa berkata cukup. Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali adalah kata "cukup". Kapankah kita bisa berkata cukup? Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan dengan kerja kerasnya. Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya masih dibawah target. Istri mengeluh suaminya kurang perhatian. Suami berpendapat istrinya kurang pengertian. Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati. Semua merasa kurang dan kurang. Kapankah kita bisa berkata cukup?

Yang Dibutuhkan seorang Trader

Saya melihat apa yang dibutuhkan seorang trader 'mungkin' sedikit berbeda dengan pendapat para professional trader umumnya. Apa yang dibutuhkan oleh seorang trader bagi saya sebetulnya secara garis besar sama dengan segala yang dibutuhkan oleh profesi apa pun. Ada 3 hal penting yang menurut saya dibutuhkan oleh seorang trader, dan 3 hal ini bobotnya sama pentingnya.
  1. Pengetahuan, yaitu pengertian dan pemahaman mengenai segala sesuatu mengenai profesinya. Jika di forex berarti tentu saja kita mesti tahu segala hal tentang forex ini terlebih dahulu seperti bagaimana proses transaksi di pasar mata uang berlangsung, siapa saja pelaku pasar yg terlibat, bagaimana pergerakan harga terjadi, faktor apa saja yang mempengaruhinya dan lain sebagainya. Intinya kita mengetahu dan memahami dng baik segala sesuatu yang berhubungan dengan forex ini.
  2. Strategi, yaitu memiliki strategi yang teruji dan jitu dalam menjalankan profesinya sehingga apa yang dilakukannya akan menghasilkan output yang baik dan menguntungkan. Dalam forex berarti kita memiliki teknik atau cara atau aturan dalam bertransaksi di pasar mata uang sehingga kita dapat meraih keuntungan dengan resiko yang sekecil-kecilnya. Disini berarti selain kita mesti memiliki teknik/cara/aturan bertransaksi yang baik kita juga harus memiliki strategy dalam pengaturan modal agar risk bisa di kontrol.
  3. Keahlian, atau Skill bahasa londo nya adalah kemampuan, kemahiran atau kepiawaian dalam menjalankan profesinya. Maksudnya skill ini lebih cenderung kepada kefasihan dalam mengerjakan segala sesuatu yang dilakukan dalam profesi tersebut. Secara umum keahlian ini akan melibatkan kemampuan teknis dan kemampuan non teknis. Contohnya begini, kita semua tahu bagaimana memukul dan menangkis lah tetapi tidak semua orang memiliki kemampuan teknis yang baik dalam memukul maupun menangkis. Begitu juga ketika kita katakan berkelahi, semua orang tahu bagaimana memukul dan menangkis tetapi tidak semua orang memiliki keberanian, kemampuan untuk mengontrol emosi (takut, marah etc) dalam perkelahian. Apakah keberanian dan kemampuan mengontrol emosi tadi dalam pertarungan diperlukan? iya sangat diperlukan, karena ketenangan seseorang dalam pertarungan artinya orang tsb akan dapat berpikir dengan tenang dan cepat, ini sangat dibutuhkan dalam pertarungan. Jika dia gugup, panik, takut etc maka semua pengetahuan, teknik bertarungnya dan skill nya dalam bertarung akan hilang.
Pertanyaannya? Bagaimana kemampuan atau skill teknis dan non teknis ini bisa kita dapatkan? Tentu saja dengan melakukan, mengerjakan apa yang seharusnya kita kerjakan sesuai profesi kita. seiring dengan waktu penguasaan kemampuan teknis dan non teknis ini akan kita kuasai.

Lalu bagaimana supaya skill kita tersebut nantinya benar-benar tepat artinya sesuai dgn yg dibutuhkan profesi kita? Berarti kita harus memiliki pengetahuan.

Sudah Belajar Namun Masih Gagal?



Belajar !!!  udah kok.,, bahkan lebih rajin ketimbang waktu sekolah dulu..
Latihan!!!  Udah juga.. sampe sampe waktu kerja dan waktu u/keluarga tersita...

hmmmm...

sekedar copas dari forum sebelah mungkin bisa jadi bahan renungan

Joko dan Edi sama-sama diterima di sebuah perusahaan FMCG sebagai salesman.

Mereka berdua bekerja keras. Satu tahun kemudian bos Chandra mengangkat Edi menjadi Sales Supervisor sedangkan Joko tetap saja menjadi Salesman.

Suatu hari Joko tidak tahan lagi dan mengajukan pengunduran dirinya kepada bos Chandra.

Alasan Joko perusahaan ini tidak memperhatikan orang yang bekerja keras, hanya orang yang pandai menjilat bos saja yang bisa naik.

Bos Chandra tau bahwa Joko pekerja keras tetapi untuk menyadarkan Joko apa beda dia dengan Edi maka ia memberikan satu tugas kepada Joko.Ia meminta Joko untuk menemukan seorang pedagang semangka di pasar dekat kantor.

Saat Joko kembali, bos Chandra bertanya: “Sudah kau temukan Jok?”
“Sudah pak” jawab Joko.

“Berapa harga semangkanya?” tanya Bos Chandra.

Joko pun kemudian pergi ke pasar lagi untuk menanyakan harga semangka lalu kembali menghadap bos Chandra dan berkata: “Rp 1000 per kg pak.”

Bos Chandra berkata kepada Joko bahwa sekarang dia akan memberi perintah yang sama kepada Edi.

Edi ke pasar dan setelah kembali menghadap ke bos Chandra.Edi lapor kepada bos Chandra:

“Di pasar hanya ada 1 pedagang semangka, harga semangka Rp 1000 per kg, kalau beli 100 kg hanya Rp 800 per kg nya,- ia mempunyai stok 324 biji, yang 32 dipajang di counternya.
Semangka didatangkan dari Indramayu 2 hari yang lalu, warnanya hijau segar dan isinya merah jingga, kualitasnya bagus.”

Joko sangat terkesan dengan laporan Edi dan tmemutuskan untuk tidak jadi mengundurkan diri tetapi akan belajar lebih banyak dari Edi.

Bekerja lebih keras saja tidak cukup. Seorang yang lebih sukses meneliti lebih banyak, Berpikir lebih banyak dan Mengerti lebih mendalam.

Untuk alasan yang sama seorang yang lebih sukses melihat beberapa tahun ke depan sedangkan anda hanya melihat esok hari saja.

'Perbedaan' antara 1 hari dan 1 tahun adalah 365 kali lipat. How could you win?

Belajar dari Kesalahan?? Kuno!!!

Dari dulu hingga detik ini, saya yakin Agan pasti pernah denger anjuran-anjuran yang bunyinya kira-kira seperti ini, “Belajarlah dari kesalahan supaya ke depannya tidak terulang lagi.”

Kalau menurut saya, anjuran ini sudah kuno! Tapi, bukan berarti anjuran ini sudah tidak pantas untuk didengar lagi. Loh koq? Karena anjuran ini masih tetap valid alias masih perlu untuk didengar dan dilaksanakan. Trus, kenapa dibilang kuno? Karena sesungguhnya anjuran ini bisa dibuat lebih relevan ke kehidupan jaman sekarang.

  1. Sebaiknya, kita tidak hanya belajar dari kesalahan kita sendiri. Tapi kita juga harus belajar dari kesalahan orang lain. Kalau sudah tahu di depan kita ada lubang dan sudah ada orang di depan kita yang ketika berjalan jatuh di lubang tersebut, kenapa kita harus jalan dan terjatuh ke lubang yang sama? Dengan belajarin kesalahan orang lain, kita akan bisa sampai ke tempat tujuan lebih cepat (karena tidak harus terjatuh dulu)
  2. Jangan hanya belajar dari kesalahan. Belajarlah juga jadi keberhasilan. Saya tipe orang yang ngga gampang puas. Motto profesionalisme saya “Keep challenging yourself, never be satisfied, and always perform beyond expectation”. Nah, apapun yang telah saya lakukan, selalu saya analisa. Banyak orang hanya belajar dari kesalahan, dan ketika dia sukses melakukan sesuatu, dia tidak pelajari karena dia sudah puas dengan apa yang dia raih. Kalau saya, susah untuk puas. Jadi seberapapun keberhasilan yang saya raih, selalu saya analisa. Tujuannya apa? Supaya lain kali, saya bisa melakukannya lebih baik lagi
  3. Nah, kalau sudah tahu bahwa sebaiknya kita tidak hanya belajar dari pengalaman diri sendiri, dan juga jangan hanya belajar dari kesalahan… kalau digabungkan, sebaiknya kita juga belajar selain dari kesalahan orang lain, juga dari keberhasilannya! Kalau kita hanya belajar dari kesalahan orang lain, kita hanya bisa memperbaikinya. Kalau kita bisa belajar dari keberhasilan orang lain, berarti kita memiliki chance untuk bisa lebih berhasil dari yang dicapai orang itu! Alangkah lebih baik kan?

Jadi singkat katanya, ayo mulai sekarang Agan: “Belajarlah dari kesalahan dan keberhasilan diri sendiri dan orang lain!”

See you ON TOP!

Billy Boen