Kita lanjutkan lagi mumpung lagi santai...
Sebelumnya kita sudah bahas logika dan prinsip yang ada dibalik tiap-tiap datablock yang ada di chart dan kita juga sudah bahas prinsip korelasi antara pergerakan besar dan pergerakan kecil. Sejauh ini kita baru membahas tentang bagaimana membaca datablock secara individu dan bagaimana datablock individu ini bisa dipecah menjadi datablock-datablock dalam periode yang lebih kecil. Nah kali ini kita akan membahas bagaimana membaca pergerakan harga pada serangkaian datablock.
Kita lihat dulu prinsip kelima analisa KG:
“Dominasi Transaksi Dan Melemahnya Dominasi Transaksi Yang Terjadi Secara Akumulasi
Membentuk Dua Kondisi Pergerakan Harga Yaitu Kondisi Trending Dan Kondisi Sideway.
Kedua Kondisi Ini Secara Teknis Dapat Dilihat Dengan Mengamati Bentuk Distribusi Data
Yang Terbentuk, Baik Secara Visual Maupun Menggunakan Prinsip-Prinsip Pengukuran"
Jadi disini kita akan mulai membahas bentuk distribusi data, dari situ nanti kita bisa tahu kondisi trending dan sideway. Kondisi trending dan sideway ini bisa dilihat berdasarkan bentuk distribusi datanya baik dilihat secara visual maupun dengan prinsip-prinsip pengukuran. Tetapi karena dalam pembahasan ini kita menggunakan naked chart maka bentuk distribusi ini akan kita lihat secara visual saja, karena apabila kita menggunakan prinsip pengukuran maka kita harus bermain konsep matematika dan itu tidak dibahas disini. Dan karena kita menggunakan cara visual maka bentuk distribusi data ini kita sebut saja "formasi datablock" karena sepertinya lebih pas.
Untuk contoh pembahasan kita gunakan datablock di TF D1 saja, kita mulai dengan gambar berikut.
Sebelumnya kita sudah bahas logika dan prinsip yang ada dibalik tiap-tiap datablock yang ada di chart dan kita juga sudah bahas prinsip korelasi antara pergerakan besar dan pergerakan kecil. Sejauh ini kita baru membahas tentang bagaimana membaca datablock secara individu dan bagaimana datablock individu ini bisa dipecah menjadi datablock-datablock dalam periode yang lebih kecil. Nah kali ini kita akan membahas bagaimana membaca pergerakan harga pada serangkaian datablock.
Kita lihat dulu prinsip kelima analisa KG:
“Dominasi Transaksi Dan Melemahnya Dominasi Transaksi Yang Terjadi Secara Akumulasi
Membentuk Dua Kondisi Pergerakan Harga Yaitu Kondisi Trending Dan Kondisi Sideway.
Kedua Kondisi Ini Secara Teknis Dapat Dilihat Dengan Mengamati Bentuk Distribusi Data
Yang Terbentuk, Baik Secara Visual Maupun Menggunakan Prinsip-Prinsip Pengukuran"
Jadi disini kita akan mulai membahas bentuk distribusi data, dari situ nanti kita bisa tahu kondisi trending dan sideway. Kondisi trending dan sideway ini bisa dilihat berdasarkan bentuk distribusi datanya baik dilihat secara visual maupun dengan prinsip-prinsip pengukuran. Tetapi karena dalam pembahasan ini kita menggunakan naked chart maka bentuk distribusi ini akan kita lihat secara visual saja, karena apabila kita menggunakan prinsip pengukuran maka kita harus bermain konsep matematika dan itu tidak dibahas disini. Dan karena kita menggunakan cara visual maka bentuk distribusi data ini kita sebut saja "formasi datablock" karena sepertinya lebih pas.
Untuk contoh pembahasan kita gunakan datablock di TF D1 saja, kita mulai dengan gambar berikut.
Itu adalah gambar sebuah datablock di D1 hari Jumat tanggal 3 Januari kemarin, anggap saja harga OHLC-nya sekian dan sekian deh, kita ikuti pergerakan harganya dari mulai open lalu high dan low sampai dia close. Memang sih itu datablock yang sudah terbentuk jadi kita tidak tahu proses pembentukannya bagaimana kecuali kita pecah datablock itu ke periode lebih kecil, tapi kita bisa ambil kesimpulannya disitu bahwa seller dominan, dominasinya juga kuat, dan memiliki hidden potensial juga.
Kemudian karena kita sedang bicara formasi datablock kita belum bisa mengatakan begini atau begitu karena kita baru punya satu datablock. Sekarang bagaimana kalau dua datablock? Kita lihat...
Pertama kita jangan bicara dulu formasi deh, tapi yang paling penting adalah kita ikuti dulu pergerakan harganya, dari mulai open di datablock yang kiri terus sampai dia berakhir kemudian lanjut begitu ke datablock yang sebelah kanan. Dari situ kita punya gambaran bagaimana pergerakan harga dua hari terakhir ini. Ternyata dua hari ini didominasi seller, dan hari Jumat kelihatannya dominasi seller ini lebih lemah daripada hari Kamis.
Sudah cukupkah informasinya dengan begitu saja? Coba kita lihat lagi dengan tiga datablock deh.
Sama seperti tadi kita ikuti pergerakannya dari datablock yang paling kiri yaitu hari Rabu, disitu buyer sangat dominan tetapi pada hari Kamis harga mencapai titik tertingginya, disitu buyer tidak mau lagi membeli lebih mahal kemudian seller mengambil alih dominasinya dan malah lebih kuat pula, dan dominasi seller ini berlanjut sampai penutupan hari Jumat tetapi dominasi seller ini kelihatannya ada pelemahan di hari Jumat dibanding dengan hari Kamis.
Sekarang coba kita lihat agak banyakan deh datablocknya, enam misalnya.
Sekarang kita lihat bagaimana pergerakan harga sejak Jumat sebelumnya tanggal 29 Desember. Disitu buyer dominan tetapi tidak terlalu kuat, kemudian pada hari Senin dominasinya masih berlanjut dan sempat membawa harga naik jauh sampai di titik tertinggi mereka tidak mau lagi membeli, lalu dari situ dominasi buyer ini mulai melemah sampai pada akhirnya walaupun dominasi masih tetap dipegang buyer tetapi sebetulnya ada hidden potensial seller disitu karena harga penutupan kelihatannya lebih dekat ke low. Hari Selasa buyer masih mendominasi tetapi tidak berhasil membawa harga naik jauh dan kelihatan sekali melemah dibanding hari Senin. Lalu hari Rabu dominasi buyer menguat lagi dan membawa harga naik cukup jauh tetapi belum mampu melebihi harga high hari Senin. Hari Kamis seperti sudah dijelaskan sebelumnya keadaan mulai berbalik, buyer mencapai titik tertingginya kemudian seller balik mendominasi dengan kuat yang dilanjut sampai hari penutupan hari Jumat tapi pada hari Jumat ini dominasi sellernya tidak sekuat pada hari Kamis.
Kita belum sampai mengatakan bahwa itu trending atau sideway dulu, tapi point-nya adalah kita harus mengikuti jalan ceritanya dulu. Dan sebetulnya apabila kita sudah paham prinsip dan logika dasarnya untuk mengikuti jalan cerita pergerakan harga menurut saya hanya dibutuhkan common sense saja. Jadi tidak perlu pusing-pusing menghapal segala macam istilah ajaib yang biasa digunakan di analisa Japanese candlestick (Steve Nison kalau nggak salah ya bukunya?) seperti engulfing, morning star, doji, doggy style, dan entah apa lagi. Cukup amati dan ikuti saja, lalu mainkan common sense kita, jangan memusingkan nama-nama atau istilah.
Oke sekarang kita mulai bicara formasi, tapi sebelumnya kita harus tahu dulu apa pengertian kondisi trending dan sideway. Pengertian kondisi trending adalah kondisi ketika harga cenderung bergerak ke satu arah, bisa itu naik atau turun. Secara visual trending ini bisa dilihat sebagai formasi sekelompok datablock yang cenderung searah, naik atau turun.
Kemudian pengertian kondisi sideway adalah kondisi ketika harga cenderung bergerak bolak-balik saja dalam suatu range tertentu. Ini secara visual bisa ada dua kemungkinan, pertama adalah formasi sekelompok datablock yang menyamping, biasanya tingginya kurang lebih sama hingga kelihatan seperti berbaris rapi, ini adalah yang paling basic. Dan yang kedua ini agak lebih tricky, formasinya tidak terlihat berbaris menyamping tetapi lebih mirip trending, tetapi trendingnya ini bolak balik dan apabila diperhatikan sebetulnya harga masih berada dalam suatu range.
Kalau kita perhatikan lagi gambar yang terakhir itu kita belum bisa katakan itu formasi sideway karena harga belum bergerak bolak-balik, harga bergerak trending up kemudian langsung berbalik trending down. Yang seperti ini disebut juga reversal, dari trending up sebelumnya berbalik ke trending down.
Sekarang kita lihat gambar berikut.
Dengan memperhatikan gambar diatas bisa nggak kita ikuti perjalan harga seperti tadi dicontohkan diatas? Susah yah, panjang banget ceritanya, hehehe. Cara yang paling basic adalah kita potong-potong ceritanya berdasarkan kondisi trending dan sideway. Jadi cerita dimulai di kondisi sideway, lalu lanjut ke trending dan berakhir di sideway lagi. Jadi kita harus temukan mana trending dan mana sideway.
Oke kita lihat, berhubung untuk trending sepertinya sangat mudah dilihat jadi kita lewati saja itu dan kita lihat langsung sideway dengan formasi datablock menyamping.
Kelihatannya area-area dimana formasi datablock terlihat seperti berbaris. Disitu adalah area dimana minat para pelaku pasar relatif berimbang, area ini juga yang dikatakan sebagai "area kesepakatan".
Dan sekarang sideway yang formasinya tidak terlihat menyamping tapi tetap berada dalam sebuah range. dalam skala yang lebih luas
Pada area abu-abu itu sebetulnya sama saja prinsipnya, disitu minat para pelaku pasar relatif berimbang hingga harga walaupun sepintas terlihat seperti trending sebetulnya pergerakannya itu ada dalam suatu range. Range ini selalu dibatasi oleh titik high yang merupakan harga termahal yang diterima buyer dan titik low yang merupakan harga termurah yang diterima seller.
Nah skala ini juga bisa kita perbesar kalau kita mau, kita lihat.
Satu point penting disini adalah bahwa trending dan sideway itu bisa relatif tergantung skala atau perspektif kita melihatnya. Perspektif ini bisa luas bisa juga sempit tergantung kita sendiri, tetapi prinsip dasarnya tetap sama yaitu trending adalah kecenderungan harga bergerak ke satu arah dan sideway adalah kecenderungan harga bergerak bolak-balik dalam suatu range tertentu. Seperti contoh pada area biru itu disitu ada trending dan sideway dalam skala yang lebih kecil tetapi ternyata bila dilihat pada skala yang lebih besar kondisinya secara umum adalah sideway.
Dapat idenya sampai sini yah?
Kita kembali dulu ke gambar paling atas yaitu si datablock tunggal hari Jumat tanggal 3 Januari. Dengan satu datablock saja bisa tidak sih kita katakan kondisi marketnya sideway atau trending?
Bisa, tapi harus dipecah dulu menjadi periode yang lebih kecil seperti dibawah ini.
Jelas kan yah?
Disini ada satu point lagi, untuk memahami bagaimana kondisi market kita harus membaca datablock secara akumulatif atau secara kelompok, bukan secara individu. Jadi disini kita tidak membaca datablock di suatu TF dalam konteks individual tetapi dalam konteks yang lebih besar lagi. Ketika kita melihat chart TF D1 misalnya, kita tidak membaca pergerakan harian walaupun masing-masing datablock disitu memang iya menggambarkan data satu hari. Tetapi yang kita baca adalah akumulasinya, jadi konteksnya lebih besar, bisa itu mingguan, bisa bulanan, atau lebih besar lagi. Sama ketika kita melihat chart TF H1 juga kita tidak membaca dalam konteks 1 jam-an, tapi akumulasinya yang lebih besar lagi, bisa 4 jam, 8 jam, 24 jam, mingguan, dan seterusnya sampai yang terbesar. Sama juga begitu dengan TF-TF yang lainnya.
Dengan cara akumulatif ini gambaran ceritanya bisa lebih lengkap terlihat juga secara visual formasinya akan lebih mudah terlihat. Lalu berapa banyak datablock yang kita butuhkan untuk melihat akumulasi ini? Jawabnya: sebanyak sampai ada batas antara sideway dan trending yang bisa kita identifikasi jelas.
Sip yah sampai sini, mudah-mudahan cukup jelas. Lanjut nanti insya Allah....
Sumber : LINK
0 komentar:
Posting Komentar